Teknologi Pesawat Tanpa Awak RQ-170 Sentinel Diminati Iran, Rusia dan China
Wednesday, 14 December 2011 10:05
Folda Elsynosa
Kehebatan Teknologi Amerika Serikat
termasuk dibidang pesawat tanpa awak sudah tidak diragukan lagi. Setelah
berhasil meluncurkan pesawat tanpa awak Predator dan Reaper, Amerika
Serikat kembali menerbangkan pesawat mata-mata tanpa awak RQ-170
Sentinel. Pesawat mata-mata RQ-170 Sentinel disebut-sebut sebagai salah
satu pesawat paling canggih milik Amerika Serikat. Dioperasikan oleh
CIA, Sentinel seharusnya menjadi "mata di langit" yang tidak terdeteksi
alias siluman. Namun, dengan tekhnologi yang dimilikinya, Iran berhasil
"membajak" pesawat yang terlalu dalam masuk ke wilayah udara Iran itu.
Pesawat
dengan panjang 27,43 meter dan tinggi (di atas roda) 1,82 meter itu
mulai dioperasikan pada 2009. Sentinel mampu mencegat komunikasi dan
mengambil gambar. Berbeda dengan pesawat mata-mata tanpa awak lain yang
dioperasi oleh CIA, seperti Predator dan Reaper, Sentinel tidak
dilengkapi senjata. Jadi satu-satunya tugasnya adalah pengintaian.
Brigadir
Jenderal Amir-Ali Hajizadeh, kepala unit antariksa Garda Revolusi Iran,
mengatakan Iran "menyadari betul informasi teknologi tak ternilai" yang
bisa diperoleh dari pesawat itu. Bukan hanya Iran yang bisa mempelajari
kehebatan pesawat itu. Rusia dan China dilaporkan langsung meminta izin
pemerintah Iran untuk melihat dari dekat aset intelijen paling canggih
itu. Jika Rusia dan China diizinkan memeriksa Sentinel, tujuan mereka
hampir bisa dipastikan adalah untuk mengidentifikasi teknologi
canggihnya, lalu menirunya.
Pakar pesawat tanpa awak dari Royal United
Service Institute, Inggris, Elizabeth Quintana, berpendapat,
ketertarikan China dan Rusia terutama pada kemampuan pesawat itu
menghindari deteksi radar. Sudah bukan rahasia lagi bahwa China dan
Rusia berusaha menandingi jet-jet tempur generasi kelima AS. China
sangat ingin meniru apapun teknologi AS dan mereka sudah melakukan
sejumlah lompatan.
Pada 2001, China berhasil menahan pesawat pengintai P-3 Orion yang digunakan angkatan laut AS. Pesawat itu jatuh akibat bertabrakan di udara. Dengan menguasainya, China berhasil membuat langkah-langkah antisipasi terhadap sistem pengamatan oleh Orion. AS pun terpaksa meningkat kemampuan semua armada Orion. Jadi sangat wajar jika China tertarik untuk "melihat" dari dekat pesawat RQ-170 Sentinel.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar